Untuk menjalani kehidupan yang penuh cobaan, tentu dibutuhkan pedoman yang kuat, salah satunya adalah ajaran Tuhan Yesus. Ada beberapa kutipan Yesus penuh hikmat yang bisa digunakan sebagai fondasi mental. Anda juga bisa mengunjungi https://www.sowhataboutjesus.com jika ingin mendalami terkait ajaran-Nya.
Delapan Kutipan Yesus Penuh Hikmat untuk Mencapai Hidup Bahagia
Berikut ini adalah beberapa kutipan Yesus yang bisa Anda teladani dan dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Dengan demikian, kebahagiaan akan lebih mudah tercapai.
1. Mintalah, maka akan diberikan kepadamu (Matius 7: 7)
Tidak jarang umat yang enggan meminta apa yang mereka inginkan kepada Tuhan. Padahal, dalam firman sudah tertulis dengan jelas bahwa kita harus meminta kepada Tuhan, niscaya Dia akan memberikan kepada kita.
Akan tetapi, bukan berarti semua permintaan akan diberikan. Tentu saja masih ada batasan-batasan demi tercapainya keseimbangan dunia. Tuhan mengetahui apa saja yang terbaik untuk hamba-Nya. Doa bisa dikabulkan namun tidak saat itu juga. Ada kalanya juga doa tidak diberikan demi kebaikan kita sendiri.
Yang terpenting di sini adalah selalu percaya kepada Tuhan dan menyerahkan semua kepada-Nya. Urusan apakah permintaan tersebut dikabulkan atau tidak, itu adalah urusan Tuhan. Tugas manusia adalah mempercayai bahwa semua keputusan adalah yang terbaik.
2. Akulah jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14: 6)
Dalam ajaran ini, Yesus menyatakan bahwa untuk sampai kepada Tuhan hanya dapat melalui-Nya. Hal tersebut memberikan ketegasan bahwa hubungan dengan Yesus merupakan kunci dalam menemukan apa itu kebahagiaan sejati di dalam hidup.
Seperti kita ketahui, saat ini sudah ada banyak sekali filosofi kehidupan yang ditawarkan dengan masing-masing kepercayaannya. Akan tetapi, di sini Yesus mengingatkan hanya melalui Dia lah kehidupan sejati akan didapatkan, bahkan ketika masuk ke kehidupan setelah mati.
Dengan selalu mengikuti apa saja yang diajarkan Yesus, manusia dapat menemukan arti sesungguhnya sebuah kehidupan. Hidup yang dimaksud adalah ketika seseorang selalu dipenuhi dengan kedamaian dan kesejahteraan.
3. Jangan takut, hanya percaya (Markus 5:36)
Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu musuh terbesar dalam iman adalah munculnya rasa takut. Bagaimana tidak, selama menjalani kehidupan di dunia manusia akan terus-menerus dihadapkan dengan persoalan, baik itu ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Tanpa adanya pedoman atau fondasi kuat, tentu saja manusia akan mudah tumbang dengan masalah tersebut. Oleh karena itu, kutipan ini mengajarkan bahwa manusia tidak perlu takut, melainkan cukup meyakini dan mempercayakan semuanya kepada Tuhan.
Selain menghilangkan rasa takut, percaya dan yakin kepada Tuhan juga akan memudahkan dalam segala urusan seperti membuat keputusan, menghadapi tantangan, dan lain-lain. Jadi, pastikan untuk memegang erat ajaran ini agar hidup menjadi lebih kuat.
4. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Markus 12:31)
Bukan hanya mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan, namun Yesus juga mengajak manusia untuk saling menjaga kasih terhadap sesama. Itulah yang tertulis pada Markus 12:31, yakni kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Dalam hal ini, manusia dituntut untuk mengasihi sesama sebagaimana mereka mencintai diri sendiri. Dari pernyataan tersebut tersirat juga makna bahwa kita juga harus menanamkan cinta pada diri sendiri. Cinta kasih di sini bukan hanya sekadar perasaan saja, melainkan harus dibuktikan melalui tindakan.
Untuk mengaplikasikan ajaran ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Kebaikan sekecil apapun kepada sesama tetap akan mendapatkan ganjarannya. Kita bisa memberi makan binatang, membantu orang tua, memberikan jalan kepada pengendara yang terburu-buru, dan masih banyak lagi.
5. Jangan khawatir tentang hari esok (Matius 6:34)
Sering kali manusia merasa khawatir dengan hari esok. Mereka takut bahwa akan terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti kehilangan orang tercinta, kehilangan pekerjaan, kehilangan harga, kehilangan kesehatan, atau sebagainya.
Tentu saja rasa takut dan khawatir ini tidak boleh dipendam dalam waktu lama. Dengan adanya ajaran ini, manusia diminta untuk jangan mengkhawatirkan hari esok karena ada Tuhan yang selalu melihat dan memberikan kasih sayang kepada seluruh makhluk di dunia.
6. Jangan menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi (Matius 7:1)
Kebiasaan sebagian orang saat ini adalah terlalu cepat menghakimi tanpa ada bukti konkret dan lengkap. Tentu saja hal tersebut tidak baik karena dapat menimbulkan perpecahan. Alangkah lebih baik untuk selalu melihat diri sendiri terlebih dahulu sebelum menghakimi orang lain.
Kebiasaan buruk tersebut biasanya muncul karena kurangnya rasa empati pada diri manusia. Selalu yakinkan diri sendiri bahwa setiap orang pasti mempunyai kekurangan sehingga tidak perlu terlalu berlebihan dalam menghakimi orang lain.
7. Berbahagialah orang yang membawa damai (matius 5:9)
Salah satu upaya untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup adalah selalu membawa kedamaian untuk sekitar. Dalam Matius 5:9, Yesus mengajarkan bahwa orang yang membawa damai akan mendapatkan kebahagiaan.
Lalu, bagaimana cara membawa damai? Ada banyak hal bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menghindari konflik. Selain itu, menyelesaikan perselisihan dengan cara baik juga bisa langkah tepat dalam membawa kedamaian.
8. Barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan. Dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:12)
Ajaran ini mengajak manusia untuk menghindari sifat sombong. Pasalnya, ketika seseorang merasa dirinya lebih tinggi dari orang lain, pada akhirnya ia justru akan direndahkan. Sebaliknya, kita diminta untuk merendahkan diri sebagai bentuk keyakinan bahwa setiap orang pasti mempunyai kekurangan sehingga tidak ada yang lebih tinggi satu sama lain.
Dengan mengamalkan ajaran-ajaran di atas, maka hidup akan menjadi lebih indah sehingga kebahagiaan pun akan lebih mudah tercapai. Tentu saja dalam pengamalan pasti akan ada halangan. Tugas kita hanyalah mencoba sebaik mungkin untuk percaya kepada Tuhan.