Usaha Kecil dan Menengah atau disingkat juga dengan UKM sangat banyak di Indonesia, bisnis kecil-kecilan mereka tentunya sangat menjanjikan dan bisa menaikkan taraf hidup orang banyak. Namun, meskipun namanya Usaha Kecil dan Menengah, tentu saja tetap membutuhkan laporan keuangan untuk nantinya digunakan dalam mengambi keputusan. Sama halnya dengan menghitung pajak UMKM, dibutuhkan juga laporan keuangan.
Adapun buku-buku yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan UKM adalah buku arus kas,buku persediaan barang, buku pembelian barang, buku penjualan, buku biaya, buku utang, dan buku piutang. Setidaknya seorang akuntan UKM harus mempunyai buku-buku tersebut, baik dibuat secara manual maupun dengan menggunakan software pembukuan. Untuk ruang lingkup usaha yang masih kecil, menggunakan software dalam membantu pembukuan dirasa belum dibutuhkan, namun tidak ada salahnya juga jika memang mau menggunakan, toh pekerjaan bisa menjadi lebih cepat dibandingkan dengan pekerjaan manual.
Analisis Keuangan
Jika ingin lebih terarah dan teratur dalam melakukan laporan keuangan, pengelola UKM/seorang akuntansi UKM atau manajer keuangan UKM bisa melakukan analisis-analsis tertentu, diantaranya analisis tren, analisis common size, analisis persentae perubahan, dan analisis industri. Berikut penjelasannya,
1. Analisis tren dapat menentukan bagaimana perusahaan cenderung melakukan kinerja dari waktu ke waktu. Analisis tren dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan, biasanya perhitungan rasio tersebut dilakukan dalam jangka waktu tiap tahun.
2. Analisis common size merupakan analisis neraca, laporan laba, laporan rugi dengan menggunakan persentase. Penggunaan persentase dalam analisis ini mempermudah manajer keuangan untuk nantinya membaca laporan keuangan dibandingkan dengan angka absolut
3. Analisis persentase perubahan meupakan analisis yang sedikit rumit, namun nantinya anda bisa melihat apakah laporan laba, rugi, dan neraca keuangan turun atau naik
4. Analisis industri mencakup membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain. Analisis ini membantu manajer keuangan untuk menentukan apakah terdapat penyesuaian finansial atau tidak.
Analisis-analisis diatas mungkin bila dibayangkan cukup sulit, namun jika dikerjakan dengan benar dan oleh orang-orang yang memang mengerti, tentunya tidak akan sulit kok! Apalagi sekarang ini sudah banyak aplikasi keuangan dan aplikasi akuntansi yang bisa menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut. Disarankan jika memang ingin membuat laporan keuangan, lebih baik dilakukan oleh seseorang yang paham betul mengenai dasar-dasar nya seperti oleh akuntan, karena jika dilakukan oleh seseorang yang tidak mengerti atau baru belajar mengenai membuat pembukuan, terkadang banyak kesalahan yang nantinya merugikan perusahaan itu sendiri.
Meskipun kebanyakan perusahaan atau UKM menggunakan aplikasi dalam membuat suatu laporan keuangan, namun tetap saja seseorang yang mengelola aplikasi tersebut harus mempunyai sifat telaten dan ketelitian yang tinggi. Misalnya, dalam menggunakan aplikasi pajak, tentu saja pengelola nya tidak boleh teledor dalam menginput data karena hal itu bisa berdampak buruk bagi perusahaan.