Penyakit maag atau yang dikenal juga dengan istilah dyspepsia merupakan kondisi tidak nyaman dan terkadang sakit pada area lambung yang dipicu oleh sejumlah kondisi. Sehingga bisa dikatakan bahwa maag bukanlah penyakit, melainkan gejala dari sebuah penyakit.
Maag memiliki gejala umum berupa rasa sakit pada area perut. Namun yang perlu diketahui, ada banyak juga kondisi penyakit dengan gejala berupa rasa sakit di perut. Sehingga Anda perlu memastikan terlebih dahulu apakah gejala yang satu ini karena kondisi maag atau justru indikasi untuk penyakit lain, seperti usus buntu atau kondisi lainnya.
Maka dari itu, untuk memastikan apakah gejala sakit perut yang dialami merupakan pertanda mengalami ataukah tidak, sebaiknya ketahui ciri-ciri nyeri lambung karena penyakit maag berikut ini:
- Rasa sakit pada area perut.
- Nyeri pada ulu hati.
- Mual.
- Rasa asam pada perut.
- Mudah merasa kenyang.
- Perut begah.
- Mual.
- Sering bersendawa.
- Perut bagian atas terasa kembung.
- Rasa panas pada area sekitar perut bagian atas.
Jika gejala yang dialami menunjukkan ciri-ciri tersebut, maka bisa dipastikan jika memang menderita penyakit maag. Hal ini lantaran sakit perut akibat mengalami kondisi lain, seperti usus buntu, atau pengaruh infeksi bakteri biasanya rasa sakitnya cukup intens dan bisa berlangsung lama. Dan untuk meredakan kondisi yang demikian pun tidak akan cukup hanya dengan mengonsumsi antasida atau obat pereda maag.
Untuk menyembuhkan nyeri lambung yang menjadi tanda dari sakit maag, sebenarnya caranya cukup mudah. Cukup dengan mengonsumsi antasida atau obat pereda maag saja maka kondisi perut sakit akan cepat pulih. Anda bisa mendapatkan obat maag atau antasida di warung maupun apotek terdekat. Namun seperti kata pepatah yang menyebutkan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, maka sebaiknya lakukan upaya pencegahan agar sakit perut akibat tidak terulang kembali. Adapun cara yang bisa dilakukan, antara lain:
- Mengurangi konsumsi makanan yang pedas dan berlemak, seperti junk food, makanan pedas yang menggunakan saus atau cabai bubuk, dll.
- Batasi mengonsumsi jenis minuman berkafein, seperti kopi, teh, maupun minuman bersoda, alkohol, hingga minuman berenergi.
- Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik agar kesehatan pencernaan bisa meningkat.
- Istirahat secara cukup, minimal 7-8 jam setiap harinya.
- Hindari kebiasaan makan menjelang waktu tidur.
- Menghindari kebiasaan merokok.
- Rajin berolahraga, setidaknya dengan durasi selama 30 menit setiap harinya.
- Hindari mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus dan terburu-buru.
- Biasakan untuk mengunyah makanan dengan pelan-pelan.
- Jangan langsung berbaring setelah selesai makan. Sebaiknya tunggu dulu hingga kurang lebih 2-3 jam jika ingin berbaring.
- Pastikan untuk makan dengan posisi badan yang tegak, tidak bersandar atau bahkan membungkuk.
- Pastikan untuk tidak telat makan setiap harinya agar maag tidak kambuh.
- Menghindari kondisi yang bisa menyebabkan stress. Jika sedang banyak pikiran, sebaiknya luangkan waktu untuk melakukan refreshing sejenak.
Penyakit maag mungkin memang penyakit yang cukup banyak diderita oleh masyarakat saat ini. Namun meskipun tergolong penyakit umum, penyakit maag juga perlu diwaspadai. Karena jika maag terus kambuh hingga berulang-ulang dan tidak tertangani dengan baik, maka bukan hanya menyebabkan nyeri lambung saja.
Namun juga beresiko menyebabkan maag menjadi kronis. Dimana jika sudah masuk tahap ini tentu diwaspadai lagi. Pasalnya jika sudah maag kronis dan tidak tertangani dengan baik, maka bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti tukak lambung, gastritis atrofi, anemia, hingga kanker. Maka dari itu, jangan remehkan penyakit yang satu ini jika muncul gejala-gejalanya pada diri Anda. Lakukan tindakan penyembuhan dan pencegahan agar rasa sakit pada area perut tidak muncul kembali.