Bisa dibilang ruang dapur menjadi tempat terkotor diantara ruang lainnya karena itu banyak orang yang tak menghiraukan desain dan konsep yang diterapkan pada ruang dapur. Selain itu ruang dapur biasanya menjadi ruang yang paling belakang dan sangat jarang terlihat oleh tamu atau orang yang edang berkunjung ke rumah kita.
Bagi kebanyakan orang bagian dapur merupakan ruangan yang sering diabaikan dalam proses pengerjaan atau pembelian rumah. Padahal sebenarnya setiap ruangan di dalam rumah sangatlah penting untuk membuat setiap anggota keluarga dan tamu yang datang merasa nyaman ketika berada di rumah anda. Untuk itu kita perlu memperhatikan setiap desain ruangan di dalam rumah agar suasana di setiap ruangan terasa enak dan nyaman termasuk ruang dapur.
Desain Tradisonal Sederhana Khas Eropa di Ruang Dapur
Ada banyak konsep dan tema yang dapat diterapkan pada ruang dapur rumah anda dan salah satunya adalah konsep tradisonal sederhana. Bisa dibilang konsep ini merupakan konsep yang paling mdah yang dapat diterapkan oleh semua orang. Untuk menciptakan tradisional pada ruang dapur tidak diperlukan terlalu banyak ornamen, aksesoris atau hiasan yang terlalu modern. Itu karena konsep tradisional biasanya dibuat simpel rapi dan sederhana sehingga tak terlalu banyak barang yang ada di suatu ruangan dan hanya barang yang sering digunakan yang terlihat mata.
Penggunaan interior kayu atau alat-alat yang terbuat dari alam atau besi tua menjadi kunci utama untuk menciptakan kesan tradisional pada ruang dapur rumah anda. Selain itu penggunaan jendela berukuran besar juga sering didapati pada ruang dapur berkonsep tradisional eropa kemudian ditambah dengan sedikit penerangan dari sinar matahari yang melalui atap akan membuat nuansa ruang dapur rumah anda semakin terkesan tradisional khas ala eropa.
Desain Tradisional Sederhana Khas Nusantara di Ruang Dapur
Tak hanya konsep tradisional khas eropa saja yang menarik konsep tradisional sederhana khas nusantara pun juga cocok diterapkan pada ruang dapur rumah anda. sebenranya desain tradisional eropa dan nusantara tak terlalu banyak perbedaan. Walaupun demikian perbedaan yang ada sangatlah mencolok sehingga dapat menggambarkan masing-masing ciri khas dari konsep yang ada. Misalnya pada ventilasi udara, konsep tradisional nusantara biasanya tak memerlukan banyak ventilasi sehingga jendela tidak terlalu diperlukan. Selain itu penerangan melalui atap terbilang minim karena hanya memanfaatkan lubang-lubang kecil yang tercipta.
Perbedaan lainnya yang sangat mencolok yaitu dari penempatan dan penataan interior. Konsep tradisional khas eropa biasanya memiliki penataan interior yang terkesan lebih rapi dan cocok diterapkan pada ruangan yang minimalis. Namun bukan berarti penataan interior pada desain tradisional nusantara lebih buruk dari desain tradisional khas eropa hanya saja kurang cocok jika diterapkan pada ruangan yang kecil dan sempit.