Wilayah perkantoran merupakan wilayah padat yang terkadang ditandai dengan bangunan gedung berlantai tinggi yang hampir saling berdekatan satu sama lainnya. Setiap perkantoran, terutama perkantoran dengan tipe gedung bertingkat harus memiliki program manajemen pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Jika suatu saat alarm kebakaran berbunyi dan terjadi musibah kebakaran, maka bukan hanya program pencegahannya saja yang perlu dipelajari tetapi program pengevakuasi korban juga tidak kalah pentingnya.
Manajemen evakuasi korban yang baik dapat menyelamatkan dan meminimalisir jumlah korban. Untuk itu simak artikel di bawah ini untuk mencari tau bagaimana prosedur penanganan jika terjadi kebakaran di gedung perkantoran.
Tetap Tenang
Hal pertama yang harus dilakukan jika mendengar alarm kebakaran yang terus menerus berbunyi ialah tetap tenang. Jika dilanda kepanikan justru hal tersebut akan membahayakan Anda, sebab tidak dapat tenang untuk berfikir sehingga berpotensi menyebabkan hal negatif yang parah. Amankan semua dokumen-dokumen penting, serta cabut seluruh peralatan elektronik.
Beritahu Orang Lain
Selanjutnya ialah memberitahukan orang lain yang berada pada satu ruangan atau satu lantai untuk segera melakukan evakuasi. Dengarkan baik-baik pengumuman yang disampaikan facility management melalui pengeras suara dan ikuti petunjuk yang diberikan oleh floor warden. Floor waden merupakan orang yang bertanggung jawab ditunjuk oleh facility management (peraturan K3). Ia dilengkapi dengan bendera, peluit dan handy talky, dan bertugas mengarahkan evakuasi.
Ikuti Jalur Petunjuk Evakuasi
Setelah mendapatkan arahan dari pengeras suara, berjalanlah dengan cepat menuju tangga darurat terdekat, serta jangan menggunakan lift. Segera tinggalkan gedung sesuai dengan petunjuk team evakuasi tanggap darurat atau ikuti arah jalur evakuasi/arah tanda keluar, jangan kembali untuk alasan apapun. Tetap ikuti jalur evakuasi yang sesuai dan jangan berbuat gaduh.
Beri Bantuan Jika Memungkinkan
Jika memungkinkan, Anda dapat memberi bantuan evakuasi kepada penyandang cacat atau ibu hamil. Turun atau berlarilah ikuti arah tanda keluar, jangan panik, saling membantu untuk memastikan evakuasi selamat.
Wanita tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi dan stoking pada saat evakuasi, karena dikhawatirkan akan menghambat dan tidak dapat berlari jika terhadi hal yang membahayakan.
Berkumpul Di Daerah Aman
Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan merayap pada tembok atau pegangan pada tangga, atur pernafasan pendek-pendek. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk menunggu instruksi berikutnya. Intruksi selanjutnya akan diberikan oleh facility management setelah keadaan dinyatakan aman.
Kita tentu saja tidak pernah menginginkan hal buruk seperti kebakaran terjadi. Namun dengan berupaya memahami serta menpelajari proses evakuasi tentu saja akan berdampak positif dalam menghadapinya.